Ester merupakan senyawa yang dapat diperoleh dengan
cara mereaksikan antara alkohol dengan asam karboksilat melalui proses
pemanasan dan katalisator asam mineral.
Ester memiliki rumus umum :
Ester
juga dianggap sebagai turunan dari asam karboksilat ataupun turunan dari
senyawa alkohol. Tata nama dari senyawa ester disesuaikan dengan nama asam alkanoat
asalnya dan kata asam diganti dengan kata dari nama gugus alkilnya.
asalnya dan kata asam diganti dengan kata dari nama gugus alkilnya.
Rumus Struktur
|
Nama IUPAC
|
CH3–COOCH3
CH3–COOCH2CH3
CH3-CH2-COO-CH2-CH3
CH3-CH2-COO-CH2CH2CH3
|
Metil Etanoat
Etil etanoat
Etil Propanoat
Propil Propanoat
|
a. Pembuatan
Ester
1. Esterifikasi
Esterifikasi
merupakan proses pembuatan senyawa ester melalui reaksi antara asam karboksilat
dengan alkohol.
As. Karboksilat Alkohol Ester
Contoh :
2.
Garam Ag dari
suatu asam karboksilat direaksikan dengan alkil halogenida.
Dalam reaksi
ini, Ag –karboksilat direaksikan dengan alkil halida maka akan terjadi
substitusi Ag dengan gugus alkil pada halogenida sehingga terbentuk ester.
3. Karbohalogenida
dengan alkohol.
4. Suatu
anhidrida asam karboksilat direaksikan dengan alkohol.
1. Sifat
Fisika
a. Wujud
Ester dari asam karboksilat suku rendah akan
berbentuk cair encer, jika dari asam karboksilat suku tengah maka akan berwujud
cair kental, sedangkan jika dari asam karboksilat suku tinggi maka akan
berwujud padat.
b. Titik
didih dan titik leleh
Titik didih dan titik leleh dari ester lebih rendah
daripada asam karboksilat yang bersesuaian. Hal ini dikarenakan tidak adanya
ikatan hidrogen pada ester.
c. Kelarutan
Ester yang berasal dari asam karboksilat suku rendah
akan sedikit larut dan ester yang berasal dari asam karboksilat yang tinggi
akan semakin sukar untuk larut.
d. Daya
hantar listrik
Ester merupakan senyawa
nonelektrolit.
2. Sifat
Kimia
a. Ikatan
kimia
Pada senyawa
ester terdapat ikatan Van der Walls yang sangat lemah dan akan semakin kuat
untuk suku yang lebih tinggi.
b. Kepolaran
Ester yang
berasal dari asam karboksilat suku rendah sedikit polar sedangkan yang berasal
dari suku yang lebih tinggi akan bersifat hampir non polar.
c. Kereaktifan
Ester
termasuk kepada senyawa yang kurang reaktif.
d. Ester
dapat mengalami :
-
Reaksi
hidrolisis
Reaksi ini
merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi (pembentukan ester). Ester dapat
terhidrolisis dalam suasana asam yang akan menghasilkan alkohol dan asam
karboksilat.
CH3-COO-C2H5
+ H2O
→ CH3COOH
+ C2H5OH
-
Saponifikasi/Penyabunan
Ester, khususnya
lemak dan minyak dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH dan KOH. Adapun
hasil sampingannya adalah gliserol.
Berdasarkan
jenis asam dan alkohol penyusun, ester dapat dikelompokkan dalam 3 golongan,
yaitu ester buah-buahan, lilin, serta lemak dan minyak. Berikut adalah ketiga
golongan tersebut:
1. Ester
buah-buahan
Ester dari
asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah akan membentuk ester
dengan 10 atau kurang atom C. Ester ini pada suhu kamar akan berbentuk zat cair
yang mudah menguap dan memiliki aroma khas yang harum. Karena banyak ditemukan
di buah-buahan atau bunga, ester jenis ini disebut sebagai ester buah-buahan.
Contohnya adalah:
-
Etil format beraroma rum
-
Isopentil asetat beraroma pisang
-
Etil butirat beraroma nanas
-
Metil salisilat beraroma sarsaparila
-
Propil asetat beraroma pir
-
n-Oktil asetat beraroma jeruk manis
-
Metil butirat beraroma apel
2. Lilin
Lilin atau
wax adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol
berantai panjang juga. Beberapa jenis lilin tersebut contohnya:
-
Lilin lebah dari sarang lebah memiliki rumus C22,25H47,51COOC32,34H65,69
-
Spermacet dari rongga kepala ikan paus memiliki rumus C15H31COOC16H33
-
Carnacauba dari daun palem Brazil memiliki rumus C25,27H51,55COOC30,32H61,65
Namun perlu diperhatikan bahwa lilin
yang dimaksud di sini bukan lilin yang sering dipakai ketika mati lampu, karena
lilin tersebut termasuk golongan hidrokarbon parafin, bukan ester.
Lemak
merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Lemak
merupakan salah satu golongan ester yang paling banyak terdapat di alam. Adapun
contoh lemak adalah lemak sapi, sedangkan contoh minyak adalah minyak jagung
dan minyak kelapa. Apa yang membedakan lemak dan minyak? Lemak pada suhu kamar
memiliki bentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair, serta lemak bersumber dari
hewan sedangkan minyak bersumber dari tumbuhan.
seperti yang telah dijelaskan bahwa salah satu sifat ester adalah sedikit polar untuk ester yang berasal dari asam karboksilat suku rendah. sedangkan ester yang berasal dari asam karboksilat yang lebih tinggi cenderung akan bersifat non polar. yang ingin saya tanyakan adalah apakah yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi ? tolong jelaskan !
BalasHapusm akan ditarik oleh kedua inti atom yang berikatan. Suatu senyawa yang memiliki ikatan kovalen polar, belum tentu molekul yang dimiliki bersifat polar. Demikian juga untuk ikatan kovalen nonpolar, molekul yang dimiliki belum tentu bersifat nonpolar. Kepolaran suatu molekul dinyatakan menggunakan suatu besaran yang disebut momen dipol (µ.Besarnya momen dipol suatu molekul ditentukan menggunakan persamaan berikut.
BalasHapusµ = Q x r 1 D = 3,33 x 10-30 C.m (coulombmeter)
µ = 0 → molekul nonpolar
µ > 0 atau µ ≠ 0 → molekul polar
keterangan:
µ = momen dipol (D, debye)
Q = selisih muatan (Coulomb)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif (m)
Semakin besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan bahkan mendekati ke sifat ionik.
Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda, menurut saya yang menyebabkan ester yang berasal dari asam karboksilat suku tinggi cenderung akan bersifat non polar karena banyaknya jumlah atom c pada asam karboksilat suku tinggi tersebut. Karena menurut artikel mengenai sifat fisik dari ester yang saya baca, ester yang memiliki jumlah atom c 3-5 akan dapat larut dalam air atau bersifat polar, dan ester yang memiliki jumlah atom c sedikit merupakan ester yang berasal dari asam karboksilat suku rendah. Sedangkan ester yang memiliki jumlah atom c lebih dari lima itu akan cenderung sulit untuk dapat larut dalam air yang berarti bersifat non polar dan merupakan ester yang berasal dari asam karboksilat suku tinggi.
BalasHapusmenurut pendapat saya..
BalasHapus:)
sam karboksilat suku tinggi cenderung akan bersifat non polar karena banyaknya jumlah atom c pada asam karboksilat suku tinggi tersebut.Suatu senyawa yang memiliki ikatan kovalen polar, belum tentu molekul yang dimiliki bersifat polar. Demikian juga untuk ikatan kovalen nonpolar, molekul yang dimiliki belum tentu bersifat nonpolar. Kepolaran suatu molekul dinyatakan menggunakan suatu besaran yang disebut momen dipol
semoga bermanfaat